Pada 20 Mei 2017 lalu Yakult turut berpartisipasi dalam kegiatan Seminar dan Simposium Nasional bertajuk “Nutrition and Dietetic to Combat Non-Communicable Disease” yang diadakan oleh PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) Semarang. Pada acara ini dibahas mengenai pentingnya peranan gizi dalam mencegah penyakit tidak menular. Yakult sangat tertarik dengan topik yang dibawakan oleh PERSAGI Semarang tahun ini. Keikutsertaan ini juga sebagai bentuk kontribusi Yakult terhadap peningkatan kepedulian dan upaya untuk menurunkan angka penyakit tidak menular melalui pemenuhan gizi yang sesuai dan tepat di Indonesia.
Pada acara yang diadakan di Grasia Hotel, Semarang, tersebut Bapak Michael Ardiyan Bayu dari PR Science PT Yakult Indonesia Persada berbagi informasi ilmiah seputar bakteri Yakult, Lactobacillus casei Shirota strain, dan peranannya untuk melawan penyakit lewat presentasinya yang berjudul “Simbiosis dengan Probiotik Yakult untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular”. Pada presentasi tersebut dijelaskan mengenai hasil penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa obesitas sebagai salah satu faktor risiko penyakit tidak menular ternyata berhubungan dengan bakteri jahat yang mendominasi usus.
Hal ini diungkapkan oleh Ridaura VK dkk. (2013) melalui percobaannya terhadap 2 “tikus bebas kuman” yang diberikan bakteri dari 2 pasang wanita kembar. Satu “tikus bebas kuman” diberikan bakteri dari wanita kembar yang gemuk dan sisanya diberi bakteri dari wanita kembar yang berat badannya normal. Hasilnya cukup mengejutkan karena meskipun kedua “tikus bebas kuman” diberikan diet yang sama, namun tikus yang mendapatkan bakteri dari wanita yang gemuk juga ikut menjadi gemuk. Sedangkan, tikus lainnya tetap memiliki berat badan normal. Penelitian ini membuktikan bahwa peranan bakteri usus sangat besar terhadap kondisi kesehatan seseorang.
Tak hanya itu, konsumsi Yakult sebagai tambahan dalam menu makanan juga diketahui bermanfaat. Contohnya konsumsi serat bersama dengan Yakult dapat memaksimalkan kebaikan keduanya. Serat akan berfungsi sebagai prebiotik yang mendukung kerja bakteri Yakult untuk mengurangi jumlah bakteri merugikan dan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus. Tidak kurang dari 450 orang dari berbagai daerah di Tanah Air hadir dan menyimak informasi ini sekaligus meminum Yakult secara gratis selama seminar berlangsung.
Antusiasme peserta tidak hanya dirasakan di dalam ruangan, namun juga di booth Yakult. Setidaknya 193 orang peserta datang berkunjung untuk mengenal Yakult lebih dalam melalui penjelasan dari petugas PR Science dan Marketing PT. Yakult Indonesia Persada yang berjaga di booth. Petugas dengan sigap menjawab pertanyaan peserta mengenai produk Yakult. Bahkan, bila peserta ingin mengetahui informasi ilmiah Yakult secara lebih dalam lagi, di booth mereka bisa mendapatkan jurnal-jurnal hasil penelitian Yakult Central Institute, Jepang.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan adanya Yakult Lady yang ikut hadir melengkapi booth Yakult. Peserta seminar pun dapat dengan mudah berinteraksi dengan Yakult Lady sekaligus membeli Yakult secara langsung. Kepuasan peserta seminar terhadap produk Yakult dapat terlihat dari banyaknya peserta yang datang ke booth untuk bertanya tentang manfaat Yakult. Pada kesempatan seperti inilah, Yakult dapat berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan. Bersama kegiatan tersebut, Yakult tidak hanya ingin pelanggan membeli produk namun juga diharapkan pelanggan memahami baiknya mengonsumsi Yakult bagi kesehatan.
Tidak ketinggalan, kegiatan ini juga diliput oleh media massa setempat, yaitu Suara Merdeka dan beberapa radio seperti RCT Semarang, Kiss FM Semarang, dan Pop FM Semarang.
0800-1-925858 (Bebas Pulsa)
Hak cipta © 2016. PT. Yakult Indonesia Persada.
Semua hak dilindungi.